<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6350615\x26blogName\x3dCafe+Indika\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://cafeindika.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://cafeindika.blogspot.com/\x26vt\x3d3810862838990974440', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 
 

Cafe Indika

sebuah ruang tempat melepas lelah

http://cafeindika.blogspot.com
My Photo
Name:

Di ruang ini nafas-nafas mulai pelan dan teratur. Keindahan mulai tertuang dalam kata, rindu, dan gambaran tentang masa-masa yang belum pernah terlewati. Atau yang pernah namun terlupa. Di sejenak keheningan, dan bayangan yang berkecamuk dalam kepala (by HK).

cinta
By diah
lagi-lagi ngomongin ini... hehehe... bukan apa-apa, hanya ingin menulis ulang sebuah sms yang sudah terhapus karena hp diinstal ulang. sebelum lupa.

cinta hilang bersama hilangnya sebab mencinta. Rabb, hilangkan sebab itu, aku tak ingin mencinta selainMu dan selain karenaMu.

*yang sabar ya ukhti*
FK UGM akan = Sekolah Anak Orang Kaya
By diah
pendidikan dengan fasilitas terbaik tidak dapat disangkal akan meningkatkan biaya. begitu juga fakultasku. sungguh sangat bersyukur ketika masuk ke fakultas ini, biayanya belum terlalu mahal (jika dibandingkan dengan saat ini dan yang akan datang), fasilitas lebih baik daripada fakultas lain (walau sumbangan ortunya juga lebih mahal).

fasilitas yang kunikmati ada ruang kuliah yang ber-AC (brrr... dingin!) sementara fakultas lain belum, laboratorium berkipas angin, perpus ber-AC dengan buku2 yang much-much better than perpus fakultas lain yang sempet kukunjungi, ada warnetnya pula dengan harga yang murah, halaman kampus yang teduh, ada tamannya... trus sekarang??? sekarang bedanya ada gedung praktikum baru yang sedikit saja angkatan tua sepertiku ini menikmatinya, wifi area (tapi ga bisa akses karena ga punya laptop T_T), perpus dengan gedung baru (yang jauh letaknya) dan buku-buku baru yang keren2, perpus online, warnet yang lebih murah lagi (untuk yang bayar BOP)... dan entah apalagi yang akan berubah di fakultasku...

semua itu untuk apa? untuk menunjang pendidikan. tapi ada yang patut disayangkan. semua itu butuh biaya. dan itu dibebankan kepada mahasiswa. kenapa? karena FK bercita-cita akan mendanai dirinya sendiri!! muluk? mungkin tidak. nama yang terkenal tetap akan jadi jaminan larisnya fakultas ini. dan siapakah yang mampu masuk? orang-orang kaya. nyaris tidak ada orang miskinnya... sementara orang2 kelas menengah akan harus bersusah payah untuk memasuki wilayah fakultas yang konon berdiri untuk kemanusiaan. ironis bukan?

sebagai gambaran... tahunku (2001), biaya per semester (SPP) 500 ribu + biaya praktikum @100 ribu/sks + sumbangan ortu 2 juta. angkatan 2004, SPP sama + BOP 1,25 juta + SPMA (5 juta-20 juta). itu yang dari UM dan SPMB. kalau bibit unggul daerah ada yang free SPMA (untuk anak kurang mampu) dan ada juga yang SPMAnya 100 juta!! hanya bisa geleng2 kepala mendengar hal itu.

dan ternyata itu belum apa-apa. FK UGM dengan jatah kursi 200 orang, rencananya di masa yang akan datang hanya akan menerima 80 orang dari UM (dengan SPMA merata 20 juta--tak lagi ada grading). 40 orang dari SPMB dan pemilihan bibit daerah (0, untuk anak kurang mampu, 20 juta untuk sebagian besar, dan 100 juta untuk beberapa anak). sedang yang 80 kursi, FK akan mengadakan ujian sendiri! dan berapa SPMA yang akan mereka bayarkan? minimal 80 juta! konsep ini sedang ada dalam penggodokan. terbayangkah seperti apa fakultasku nantinya?

sebagai gambaran betapa fk memang makin jadi milik orang kaya: tahun 1998, perkiran motor hanya ada 2 baris. mobil kebanyakan milik dosen. tahun 2001, parkiran motor 9 baris. mobil mahasiswa sudah cukup banyak. tahun 2004, parkiran motor belum bertambah... hingga motor mahasiswa bertebaran di sekitar taman dan di bagian-bagian. parkir mobil yang sudah diperluas seiring pembangunan gedung baru tetap saja membuat dosen berkomentar di ruang kuliah "Maaf, saya terlambat. ngga bisa parkir, penuh semua." dan beberapa bagian terpaksa memasang tanda di halamannya 'hanya untuk dosen dan karyawan'. bagaimana 5 tahun lagi? 10 tahun lagi?

jika untuk kuliah saja mahal, tidakkah kemudian para dokter meminta imbalan yang mahal atas jasanya supaya balik modal?? pantas saja banyak yang pesimis dengan program indonesia sehat 2010 :(
ga punya pulsa :D
By diah
masihkah perlu bertanya ketika jawaban pun tak perlu? retorikamu kujawab dengan diam dan jawabnya menyelip diam-diam ke dalam pikiranmu.

aku sendiri lelah memikul sekeranjang tanya yang tak jua mampu kukirim. adakah kau bisa telepati?
pilih yang tua atau yang muda?
By diah
semua orang beranjak menua. meniti waktu yang berderak bergerak. ketuaan seorang bayi menjadikannya kanak-kanak yang bisa berlari. ketuaan seorang anak ketika dia mencapai baligh. ketuaan kita saat kemampuan kita sedikit demi sedikit diminta kembali oleh Pemiliknya.

siang itu aku sampai di pasar karanganyar. kutuju seorang bapak berusia 60an yang sedang duduk di dalam becaknya. bukan apa-apa, aku pilih becak terdekat. seperti yang biasa kulakukan. meski becaknya tak kelihatan bagus, dan bapak itu sudah tua. kusebut alamat rumah dan kunaiki becak itu.

perlahan, becak itu menuju arah yang kuinginkan. baru beberapa saat, aku sudah menyadari, becak itu berjalan terlalu pelan. apakah aku terlalu berat? (mengingat aku memang gemuk). setiap ada jalan yang sedikit menanjak, segera muncul rasa khawatirku. apakah bisa terlewati?

akhirnya, sampai juga aku di gang yang melewati depan rumah. ketika ujung gang sudah nampak, bapak itu bertanya rumah yang mana tujuanku. aku semakin merasa bersalah. apakah beliau sudah lelah? untung saja tinggal satu rumah lagi. yang putih depan itu, Pak, jawabku. ada rasa tak tega untuk memberinya bayaran seperti biasa. sehingga aku melebihkan. bukankah usahanya lebih dari tukang becak yang lebih muda?

dalam rumah aku berpikir, apakah aku salah pilih? apakah baiknya aku pilih tukang becak yang lebih muda agar jalannya cepat dan tak ada khawatir? jika begitu, bagaimana dengan bapak tua macam tadi? jika semua orang berpikir sepertiku, siapa yang akan memakai jasanya?

pikiran manusia memang tak sampai untuk mengetahui rahasia Allah. aku tersentak saat mbak berkata: kebebasan finansial adalah saat kita yakin Allah sebagai pemberi rizqi (mengutip kata siapa mbak?). jika bukan lewat aku, pasti ada tangan2 lain dimana rizqi bapak tadi dilewatkan :)

*kepulangan terakhir*`
© August 2005 • Postings by Diah • Design by HK

Powered by Blogger     Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com