pendidikan dengan fasilitas terbaik tidak dapat disangkal akan meningkatkan biaya. begitu juga fakultasku. sungguh sangat bersyukur ketika masuk ke fakultas ini, biayanya belum terlalu mahal (jika dibandingkan dengan saat ini dan yang akan datang), fasilitas lebih baik daripada fakultas lain (walau sumbangan ortunya juga lebih mahal).
fasilitas yang kunikmati ada ruang kuliah yang ber-AC (brrr... dingin!) sementara fakultas lain belum, laboratorium berkipas angin, perpus ber-AC dengan buku2 yang much-much better than perpus fakultas lain yang sempet kukunjungi, ada warnetnya pula dengan harga yang murah, halaman kampus yang teduh, ada tamannya... trus sekarang??? sekarang bedanya ada gedung praktikum baru yang sedikit saja angkatan tua sepertiku ini menikmatinya, wifi area (tapi ga bisa akses karena ga punya laptop T_T), perpus dengan gedung baru (yang jauh letaknya) dan buku-buku baru yang keren2, perpus online, warnet yang lebih murah lagi (untuk yang bayar BOP)... dan entah apalagi yang akan berubah di fakultasku...
semua itu untuk apa? untuk menunjang pendidikan. tapi ada yang patut disayangkan. semua itu butuh biaya. dan itu dibebankan kepada mahasiswa. kenapa? karena FK bercita-cita akan mendanai dirinya sendiri!! muluk? mungkin tidak. nama yang terkenal tetap akan jadi jaminan larisnya fakultas ini. dan siapakah yang mampu masuk? orang-orang kaya. nyaris tidak ada orang miskinnya... sementara orang2 kelas menengah akan harus bersusah payah untuk memasuki wilayah fakultas yang konon berdiri untuk kemanusiaan. ironis bukan?
sebagai gambaran... tahunku (2001), biaya per semester (SPP) 500 ribu + biaya praktikum @100 ribu/sks + sumbangan ortu 2 juta. angkatan 2004, SPP sama + BOP 1,25 juta + SPMA (5 juta-20 juta). itu yang dari UM dan SPMB. kalau bibit unggul daerah ada yang free SPMA (untuk anak kurang mampu) dan ada juga yang SPMAnya 100 juta!! hanya bisa geleng2 kepala mendengar hal itu.
dan ternyata itu belum apa-apa. FK UGM dengan jatah kursi 200 orang, rencananya di masa yang akan datang hanya akan menerima 80 orang dari UM (dengan SPMA merata 20 juta--tak lagi ada grading). 40 orang dari SPMB dan pemilihan bibit daerah (0, untuk anak kurang mampu, 20 juta untuk sebagian besar, dan 100 juta untuk beberapa anak). sedang yang 80 kursi, FK akan mengadakan ujian sendiri! dan berapa SPMA yang akan mereka bayarkan? minimal 80 juta! konsep ini sedang ada dalam penggodokan. terbayangkah seperti apa fakultasku nantinya?
sebagai gambaran betapa fk memang makin jadi milik orang kaya: tahun 1998, perkiran motor hanya ada 2 baris. mobil kebanyakan milik dosen. tahun 2001, parkiran motor 9 baris. mobil mahasiswa sudah cukup banyak. tahun 2004, parkiran motor belum bertambah... hingga motor mahasiswa bertebaran di sekitar taman dan di bagian-bagian. parkir mobil yang sudah diperluas seiring pembangunan gedung baru tetap saja membuat dosen berkomentar di ruang kuliah "Maaf, saya terlambat. ngga bisa parkir, penuh semua." dan beberapa bagian terpaksa memasang tanda di halamannya 'hanya untuk dosen dan karyawan'. bagaimana 5 tahun lagi? 10 tahun lagi?
jika untuk kuliah saja mahal, tidakkah kemudian para dokter meminta imbalan yang mahal atas jasanya supaya balik modal?? pantas saja banyak yang pesimis dengan program indonesia sehat 2010 :(