Cafe Indika

duh... malas benar mengetik ulang isi draft. hari sudah malam, diah belum pulang... baru sekali ini pulang malam sendirian... pulang malam kedua sejak pindah kos... hmmm, kapan ya pulang ke rumah? masih belum bisa memastikan pilihan ortu. simpati sih katanya, kalo milihnya nanti........... semoga bisa meyakinkan mereka.... sabtu nanti, pulang ah! insya Allah

bunga gugur, putik pun gugur
apakah ini kesedihanmu saja?
atau kesedihan kami pula?
pertemuan-perpisahan
kelahiran-kematian
yang peroleh, dia yang kan kehilangan
apa yg harus kita sesalkan?
sedang kita tahu
sesungguhnya kita tak pernah jadi pemilik

30 maret 2004, after mourning ceremony

semalam, seorang teman meninggal......... kamis lalu, bapak dari seorang teman kos meninggal......... senin lalu, syeikh ahmad yasin meninggal.......... semoga bagi mereka ketenangan dan keindahan alam kubur serta surga bagi sang syahid, amiiin

(sebuah ide yang tertunda)

sudah lama, ingin sekali menulis tentang ini: penyair. sebuah ketidaksengajaan yang tentunya bukan kebetulan--karena tak ada yang kebetulan di dunia ini, tho?--melibatkan aku pada komunitas kaya kata: penyair. juga memperluas perkenalan dengan beberapa orang di beberapa kota: para penyair.

penyair, sebuah profesi yang sudah tua adanya. menurut shirah, 'Aisyah r.a. juga menyukai syair hingga beliau menghafalnya dan membacakan di depan Nabi saw. dan Nabi saw begitu gembira mendengarnya sehingga memberi 'Aisyah sebuah ciuman (how romantic! :p).

begitu pentingnya profesi ini, hingga Allah swt menurunkan sebuah surat dalam Al Qur'an bernama Asy Syu'araa (para penyair). pada surat ke 27 tersebut khususnya ayat 224-227, Allah memperingatkan para penyair.

Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?, kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shalih dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. (Q.S. 26:224-227)

lalu kapankan kita disebut penyair? aku tidak tahu. hanya diri sendirilah sebagai penilai karena kita (seharusnya) lebih tahu tentang diri sendiri ketimbang orang lain. seorang teman misalnya melabeli dirinya sebagai bukan-penyair meski karyanya sudah ratusan. aku sendiri pernah bilang kalau aku hanyalah simpatisan (semacam partai?!). bukan karena karya ku belum mencapai angka seratus (emang belum sih!). lebih kepada kapabilitas. seorang yang menyebut dirinya penyair, pastilah sudah merasa kapabel untuk itu, ya kan?

masuk ke dalam komunitas penyair tidaklah kemudian menjamin seseorang menjadi penyair. namun ada seseorang yang kurasa dia bangga disebut sebagai penyair. bukankah begitu penyairku?

ingatlah pada peringatan dan ancaman dalam Al Quran.

suatu hari di tahun baru imlek, seorang teman berkata "aku ingin bertanya sesuatu, tapi besok aja deh kalo ujian dah selesai." lalu aku bertanya mengapa tidak saat itu saja. dan dia menjawab "besok aja. sabtu aku telepon kamu deh." ok. itu jawabku, meski dengan tanya menggantung.

sabtu malam dia benar2 menelpon. ternyata yang dia tanyakan adalah tentang hal2 apa yang perlu dipersiapkan sebelum menikah. eits! bukan melamar lhooo! hehehe.... but, dengan sedih hati diah cuma bisa menjawab sepengetahuan diah yang sempit. akhirnya tercapai kesepakatan bahwa aku akan mencari buku2 yang sesuai dengan topik itu, sebagai referensinya. yah... inilah beberapa yang aku tahu kawan! tapi maaf, cuma sedikit, dan lama banget untuk membuatnya jadi muncul ke hadapan kamu. afwan!

1. sebelum anda mengambil keputusan besar itu, anis matta, syaamil, 2003
2. di jalan dakwah aku menikah, cahyadi takariawan, tiga lentera utama, 2002
3. saatnya untuk menikah, fauzil adhim, gema insani press, 2000
4. pernak-pernik rumah tangga islami, cahyadi takariawan, era intermedia, 1997
5. kupinang engkau dengan hamdalah, fauzil adhim, mitra pustaka, 1997
6. mencapai pernikahan barokah, fauzil adhim, mitra pustaka 1997
7. disebabkan oleh cinta, fauzil adhim, mitra pustaka, 1998
8. indahnya pernikahan dini ........ ngga tau :(
9. kado pernikahan untuk istriku

trus ada dua buku tambahan.......... yang ini bacanya mepet2 tanggal pernikahan yaaa:
1. rekayasa sosial lewat malam pertama, ahad kusuma djaya, kreasi wacana, 2001
2. bimbingan seks suami istri, pandangan islam dan medis, nina surtipetra, remaja rosdakarya, 2001 <-- kayaknya nama penerbitnya salah deh :(
menurut seseorang yang bisa dipercaya, kedua buku itu perlu banget dibaca terutama oleh para lelaki. tapi inget warning di atas, bacanya mepet tanggal pernikahan yaa.......

sebenernya ada sedikit resume... tapi ngga sempet nih, ngetiknya... afwan yaaa!

oya, hari besok ada pameran buku islami di wanitatama. mungkin kamu bisa mencari beberapa dari buku itu di sana, kawan. semoga bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah melindungi kita dari mudharat tulisan ini.... amiiin....

kemarin ke patehan.... sebuah pantai kecil di Bantul. masih lumayan alami. pasirnya luaaaasss sampai mikirnya: kok pasir melulu, mana lautnya? akhirnya tengah hari sampailah di laut. niatnya ngga mau basah. sampai dikejar2 sama adek2 mau dicelupin ke laut (emangnya kantong teh?!). tapi memang kita hanya bisa berencana.... tahu2 hujan.... basah deh.

thx buat seorang teman yang meluangkan waktu mengobati lelahku! lain kali lagi yaaa.....

di patehan, waktu berangkat, waktu pulangnya, waktu di sana.... aku ingat seseorang dan puisi. sayangnya ngga bawa kertas untuk mencatatnya.... wuzzz.... terbanglah puisi itu bersama angin laut.... dan membawanya ke dalam mimpi....

tentang puisiku, dear.... apa yg bisa aku jelaskan? apa yg ingin kau tanyakan, tanyakan saja dengan jelas. kau tahu kemana harus mengirimkannya bukan?

Baby you're all that I want
When you're lyin' here in my arms
I'm findin' it hard to believe
We're in heaven
And love is all that I need
And I found it there in your heart
It isn't too hard to see
We're in heaven

lagi suka lagu ini. gara2 nonton AFI. sebenernya sudah suka dari lama. teringat kembali ceritanya.

betapa bahagianya kalau kita berada di surga. sayang sekali, kita tak pernah bisa yakin bahwa kita akan bisa menikmati jannahNya. siapa tahu, sebuah perbuatan yang menurut kita kecil sudah bisa menghapus kesempatan kita untuk memasukinya. bahkan Rasulullah pernah bersabda bahwa tidak ada seorangpun yang masuk surga karena amalnya, tidak juga beliau. padahal amal Beliau sungguh tak ada celanya. begitu pun tak mampu mengantar Beliau ke surga. bagaimana amal kita? sungguh hanya karena rahmatNyalah kita bisa memasukinya. semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang2 diberi rahmah. amiiin....

hari ini aku ditemenin temen niihhh.... hey kun! jangan senyum sendiri! ati2 lhoo... masih inget kuliah IKJ kemarin kan? apa? ngga inget? sama :p

trus aku berkunjung memenuhi undangan seorang teman yang pindah... selamat pindahan!!! bagus lho rumah barunya...

tadi kesininya jalan nih... gara2 si kun males naik motor... kan jauh kun! eh, si kun bilang, ureh punya marga yang sama dengan dia... marga kun hehehehe.... bisa aja kamu kun :))

dah ah, mau diskusi dulu eh... bukan deng, mau belajar meriksa perut orang :) ayo semangat dong kun! jangan males gitu! tar tak jadiin probandus lhooo :p salam buat pak suryo ya!!!

ada bahaya pada tiap katamu, penyairku
racun yang diam-diam menyerangku
mengkabuti pikiran
tampilkan ilusi di mata semua orang

riskan benar kau pahat kata di lembar putih
goreskan merah dalam-dalam
menarik akal menguntai cerita sendiri
kepalsuan apalagi ini?

kenyataan lebih terasa manis pahitnya
ketimbang angan dan pikiran buruk

akhirilah!

:darma

lagu yang kunyanyikan tak pernah selesai
terpenggal oleh sumbang
sepertinya baru kemarin ku kenal 'balonku'

rantai kisah mana yang lebih mulia dari sirah
kerja keras rasanya belum cukup
pudar saja ibarat bias dari cahaya

lagu dan kisah mana yang tamat hari ini?
kucelup ujung jari ke lautan,
basah yang membekas adalah tahuku,
air yang menyatu adalah tahuMu

maka entah hampir selalu menjadi jawab
entah ini akhir, entah awal
tinta yang telah kering dan pena pertama yang telah terangkat yang kan menjawab